JAKARTA, investortrust.id - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menunjukkan perbaikan kinerja keuangan hingga kuartal III-2024. Perbaikan ditunjukkan pertumbuhan pendapatan bersamaan dengan penurunan drastis rugi usaha perseroan.
Berdasarkan laporan kinerja keuangan GOTO hingga kuartal III-2024 terungkap bahwa rugi usaha turun drastic sebanyak 77% yoy menjadi Rp 2,05 triliun dan rugi bersih turun dari Rp 9,59 triliun menjadi Rp 4,53 triliun. Sedangkan pendapatan bersih GOTO melesat 11% secara tahunan menjadi Rp 11,6 triliun pada Januari–September 2024.
Perseroan juga berhasil menekan beban sebesar 29% yoy menjadi Rp 13,7 triliun. Secara year to date (ytd) EBITDA yang disesuaikan GOTO membaik 98% dari yang sebelumnya minus Rp 3,7 triliun menjadi hanya minus Rp 72 miliar. Hal ini semakin mendekati target perseroan untuk mencapai titik impas (breakeven) EBITDA yang disesuaikan pada 2024.
“Strategi kami berhasil, karena setiap bagian ekosistem dapat memberikan nilai tambah kepada unit bisnis lainnya. Sebuah model yang semakin membuahkan hasil seiring dengan upaya kami secara agresif mendapatkan pengguna baru dan meningkatkan profitabilitas di seluruh bisnis kami yang berkembang pesat,” kata Direktur Utama GOTO Patrick Walujo di Jakarta, Rabu (30/10/2024).
Kinerja GOTO ini juga ditopang oleh pertumbuhan pengguna bulanan (monthly transacting users/MTU) sebesar 21% yoy di seluruh ekosistem GoTo. Selain itu, mendekati titik impas EBITDA yang disesuaikan di 2024 GOTO tercatat positif bahkan mencatat rekor baru di kuartal III-2024 sebesar Rp 137 miliar.
Selain itu segmen on demand services yang mencetak EBITDA yang disesuaikan positif Rp 156 miliar pada kuartal III-2024 dari negatif Rp 48 miliar pada periode serupa di 2023. Sementara itu, EBITDA Goto Financial minus Rp 64,6 miliar pada kuartal III 2024 membaik 82% yoy dari minus Rp 388 miliar pada kuartal III-2023. Goto Financial diharapkan positif pada kuartal IV-2024 atau setahun lebih cepat dari pedoman sebelumnya.
“Pada akhirnya, kami ingin pengguna dapat menikmati semua manfaat dari produk pembayaran dan layanan on-demand. Dengan perkembangan positif tersebut, kami juga memperkirakan segmen fintech akan mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal selanjutnya atau satu tahun lebih cepat dari target,” ujarnya.
Selain itu, GOTO mencatatkan beban kas rutin tetap grup turun sebesar 3% yoy dan biaya kas perusahaan yang dilaporkan turun sebesar 37% yoy. GOTO juga mempertahankan posisi kas dan neraca yang solid. Hingga 30 September 2024, perseroan memiliki Rp 21 triliun atau US$ 1,39 miliar kas, setara kas, dan deposito jangka pendek.
Grafik Saham GOTO
5 Top News Update
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |