JAKARTA, investortrust.id – Emiten yang dikendalikan Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), membukukan penurunan pendapatan dari US$ 445,27 juta menjadi US$ 441,29 juta hingga kuartal III-2024.
Direktur BREN Hendra Soetjipto dalam penjelasan resminya mengatakan, penurunan tipis pendapatan dipengaruhi penurunan produksi bisnis geothermal akibat gangguan uni2 Darajat. “Kami telah berhasil menyelesaikan masalah ini pada awal September 2024 dan operasional kembali normal,” tulisnya dalam penjelasan resminya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu malam (30/10/2024).
Perseroan juga mencatatkan penurunan EBITDA dari US$ 379,3 juta menjadi US$ 377 juta hingga kuartal III-2024. Margin EBITDA naik tipis dari 85,2% menjadi 85,4%. Sedangkan laba sebelum pajak penghasilan turun dari US$ 223,70 juta menjadi US$ 217,71 juta. Penurunan tersebut berimbas terhadap koreksi laba periode berjalan BREN dari US$ 113,74 juta menjadi US$ 110,71 juta.
Meski mencatatkan penurunan laba periode berjalan, perseroan justru berhasil membukukan peningkatan laba berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi US$ 86,05 juta hingga kuartal III-2024, dibandingkan periode sama tahun allu US$ 84,47 juta. Kenaikan tersebut didukung penurunan laba periode berjalan yang diatribuskan kepada kepentingan non pengendali dari US$ 29,27 juta menjadi US$ 24,60 juta.
Hendra mengatakan, perseroan juga telah berhasil melakukan refinancing fasilitas Bangkok Bank Public Company Limited pada kuartal III-2024. Aksi ini membuat suku bunga pinjaman aperseroan turun dari 4,4% menjadi 2,5% di atas SOFR. Langkah strategis ini tidak hanya menurunkan biaya keuangan perseroan, tetapi memperkuat neraca perusahaan dan memungkinkan investasi lebih lanjut dalam inisiatif pertumbuhan.
“Ke depan, Barito Renewables tetap fokus pada peningkatan kapasitas geotermal melalui retrofitting, peningkatan kapasitas dan penambahan unit baru pada aset geotermal yang ada, yang akan meningkatkan kapasitas sebesar 104,6 MW dalam beberapa tahun ke depan. Dalam jangka pendek, Salak Binary diperkirakan akan mencapai COD pada akhir tahun ini,” terangnya.
Grafik Saham BREN
|
Bertumbuh! Laba Atribusi Harita Nickle (NCKL) Rp 4,83 Triliun hingga Kuartal IIIJumat, 22 Nov 2024 |
|
Wika Beton (WTON) Lebih Moderat Tetapkan Target Kontrak Baru 2025Jumat, 22 Nov 2024 |
|
Triputra Agro (TAPG) Targetkan Netral Karbon Tahun 2036, Begini StrateginyaKamis, 21 Nov 2024 |
|
Ajarkan Emiten Cara Hitung Emisi, BEI Akan Luncurkan IDX ESG Disclosure Guidance Pada Kuartal I-2025Kamis, 21 Nov 2024 |
|
Target Indika (INDY) Raih 50% Pendapatan Non-Batu Bara Mundur Jadi 2028Kamis, 21 Nov 2024 |
Laporan Hasil Public Expose EPACJumat, 05 Jan 2024 |
Penyampaian Prospektus LUCYRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose PPRORabu, 03 Jan 2024 |
Penyampaian Materi Public Expose LMASRabu, 03 Jan 2024 |
Laporan Hasil Public Expose CSMIRabu, 03 Jan 2024 |
Techno Fundamental ARTOJumat, 22 Nov 2024 |
Incidental Report WIFIJumat, 22 Nov 2024 |
Techno Fundamental EMTKKamis, 21 Nov 2024 |
Incidental Report BBTNKamis, 21 Nov 2024 |
Techno Fundamental AMMNRabu, 20 Nov 2024 |